404

Not Found

The resource requested could not be found on this server!


Proudly powered by LiteSpeed Web Server

Please be advised that LiteSpeed Technologies Inc. is not a web hosting company and, as such, has no control over content found on this site.

144 KPM PKH Kota Cirebon Resmi Mundur – DINSOS KOTA CIREBON

(Supervisor PKH bersama KPM PKH Kota Cirebon yang mengundurkan diri secara sukarela)

Senin, 20 Januari 2020

Merasa sudah  mampu, ratusan keluarga mengundurkan diri dari penerima bantuan PKH. Mereka mengaku ada beberapa alasan yang mendasari untuk mundur dari KPM. Di antaranya selain karena sudah mampu, mereka juga malu menerima bantuan tersebut.

Awal Tahun 2020 pendamping dan supervisor melakukan pertemuan kelompok dan melakukan metode MPA (Methodology Participatory Assesment) yang bertujuan untuk memancing para KPM (Keluarga Penerima Manfaat) untuk ikut aktif berpartisipasi dan mengungkapkan  ide mengenai kriteria mampu, cukup, dan kurang mampu.

Pada saat  pertemuan kelompok  dari tanggal  08  Januari hingga 17 Januari semua KPM mundur dengan sukarela dan ikhlas alasannya karena malu masih menerima, bergilir dengan keluarga yang masih membutuhkan, dan sudah mampu sejahtera. Sebanyak 144 KPM PKH mundur dari peserta PKH secara sukarela dan ikhlas dengan cara menuliskan dirinya sendiri untuk mengundurkan diri dan juga dengan cara menunjuk dirinya sendiri di depan teman-teman kelompoknya.
Beberapa alasan KPM PKH mundur hal ini dijadikan contoh oleh KPM lainnya yang masih belum sadar dirinya sendiri.

Salah satu contoh KPM di daerah Kecapi “saya mundur mba, saya memang tidak usaha, suami tukang becak tapi saya sudah dipenuhi oleh anak yang bekerja, sudah cukup dibantu oleh pemerintah sekarang gentian sama yang lebih membutuhkan” ujar KPM ibu Asmi, Kecapi

Selain itu juga ada yang mengundurkan dirinya sendiri dengan menulis nama berdasarkan edukasi dari tim yaitu pendamping dan supervisor yang berhasil menyadarkan mereka. Bahwa bantuan tidak bersifat  selamanya hanya bersifat sementara dan pada saat pertemuan kelompok supervisor menjadi fasilitator untuk diskusi mengenai kategori mampu, cukup, dan kurang mampu. Hal inilah yang membuat para KPM sadar mengenai kondisi ekonominya.

Selanjutnya pendamping Deisyta mengatakan bahwa “harus secara rutin memberikan edukasi kepada para KPM agar dirinya merasa malu apabila kondisinya sudha mampu tapi masih menerima, dengan cara seperti ini sudah sangat efektif untuk menyadarkan para KPM PKH” ujarnya saat

 

tetap semangat pendamping PKH Kota Cirebon (y)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *